Dahulu kala saat seorang anak tidak mengakui ibunya yang renta sebagai ibu kandung, Tuhan akhirnya menjadikan si anak durhaka tersebut melalui lisan ibunya menjadi sebuah batu dengan sebuah sumpah. Cerita ini berasal dari Sumatra Barat dengan tokohnya yang legendaris yaitu Malin Kundang, cerita ini sudah sangat membumi sekali, terlepas apakah cerita itu benar atau fakta, dari cerita itu kita bisa mengambil pelajaran yang sangat dalam betapa orangtua itu harus kita hormati dan jaga perasaannya dengan perbuatan terbaik. Sekalipun mereka memperlakukan kita tidak baik, tetap saja kita harus berbuat baik kepada mereka. Perkara perbuatan mereka yang buruk kepada biarlah Tuhan yang balas, tugas kita hanya melayani dan berbakti kepada mereka. Oleh sebab itu jangan sampai hanya gara-gara masalah sepele kita terkena sumpah dari orangtua. Sumpah dari orangtua yang hatinya sakit biasanya sering dikabulkan Tuhan, apalagi bila sumpah itu berasal dari orangtua yang terzhalimi. Pengalaman yang saya lihat membuktikan pernyataan ini, banyak dari mereka yang terkena sumpah orangtua hidupnya sengsara, ada saja halangan yang terjadi bila mereka ingin melakukan sesuatu. Banyak dari mereka hidupnya menderita lahir dan batin, sebagian mereka hanya bisa menyesal dan meratapi nasib apalagi bila orangtuanya sudah tidak ada, sebagian lagi berusaha untuk minta maaf kepada orangtua yang masih hidup. Perhatikan wajah-wajah orang yang terkena sumpah dari orangtua, banyak dari mereka berwajah suram, wajah mereka jarang yang bercahaya kejiwaan yang stabil dan baik. Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan anak terhadap orangtua saat ini sudah banyak terjadi diera modern ini, banyak anak sekarang ini kurang ajar kepada orangtua, hanya karena orangtua dari desa malu untuk mengakuinya, hanya karena orangtua tidak berpendidikan mereka malu untuk memperkenalkan, hanya karena orangtua cacat malu untuk dibawa kemana-mana, hanya karena orangtua buta hurup mereka malu untuk mengajarinya menulis dan membaca. Perlakuan-perlakuan yang sangat menyedihkan ini mungkin sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Rupanya virus Malin Kundang sudah menggejala diera ini. Virus Malin Kundang ini memang sangat luar biasa bahkan virus ini pada masa sekarang sudah lebih hebat lagi. Kalau dulu Malin Kundang cuma berani mendorong orangtuanya, sekarang ini banyak anak yang justru tega membunuh orangtuanya hanya karena persoalan yang sepele. Mereka ini bahkan ada yang berani mencincang, membakar, membantai, menyiksa orangtua dengan dingin dan tenang. Sama sekali kasih sayang orangtua yang pernah diberikan kepada mereka seperti tidak berbekas sama sekali. Disisi lain virus malin kundang ini juga menjalar kepada publik figur yang harusnya menjadi contoh, lihatlah kelakuan para artis kita yang dengan bangganya menampilkan drama konflik dengan orang tua. Seakan-akan konflik dengan orangtua itu biasa saja, Dalam konflik-konflik tersebut seorang artis bahkan berani menyebut ayahnya ”tolol”. Artis lain bahkan ada yang berani tidak mengakui ayahnya sebagai ayah kandungnya, artis lain bahkan berani mengatakan keburukan ibunya didepan televisi. Malin Kundang ternyata tidak pernah mengenal zaman, ternyata kapan saja bisa saksikan dan lihat dalam kehidupan sehari-hari. |
Jumat, 04 Maret 2011
legenda malin kundang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar